TERBARU.LINK – Buku karya Agus Sudibyo “Understanding AI, an Ethical Guide” telah resmi di luncurkan untuk mendukung visi ambisius Indonesia Emas 2045.
Buku ini di rilis pada Kamis, 18 November 2024, di Jakarta. Menurut beberapa pihak, buku ini berfungsi sebagai panduan etika dalam menghadapi pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) yang terus meningkat.
Agus Sudibyo menyatakan, “Buku ini berupaya melatih tanggung jawab manusia yang menggunakan AI.” Ia menggarisbawahi betapa pentingnya mencapai keseimbangan antara nilai-nilai kemanusiaan dan kemajuan teknologi.
Sebuah konferensi bertajuk “Transformasi Digital Indonesia Menuju Visi Besar Indonesia Emas 2045” juga di selenggarakan bersamaan dengan peluncuran buku tersebut.
BACA JUGA : Shin Tae-yong Beri Aktor Korsel Kualitas Marselino Ferdinan: Bisa Jadi Pemain Berkelas Seperti Son Heung-min
Beberapa pembicara terkemuka yang membahas pentingnya AI dalam mempercepat transisi digital Indonesia juga hadir dalam seminar tersebut, termasuk:
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria
Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko
Ajar Edi, Wakil Presiden Senior Urusan Pemerintahan PT Indosat Tbk dan Ketua Kagama AI
Simon Alayius Mantiri, Direktur Utama PT. PERTAMINA
Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI
Ajar Edi menekankan dalam ceramahnya tentang kemajuan kecerdasan buatan (AI), yang semakin canggih dan telah memberikan kontribusi signifikan di banyak bidang.
“Dari hal-hal yang sederhana hingga yang lebih rumit, AI saat ini berkembang lebih dramatis,” katanya.
Selain memberikan momentum untuk peluncuran buku, acara ini berfungsi sebagai platform penting untuk membicarakan langkah-langkah strategis untuk menggunakan AI guna mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Kunci untuk memastikan transformasi digital berjalan seefisien dan berkelanjutan adalah kerja sama antara sektor publik dan swasta.
Bagi masyarakat umum yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang AI dan cara memanfaatkannya secara etis, buku “Understanding AI, an Ethical Guide” kini tersedia.
Meutya Hafid menunjuk Molly Prabawaty sebagai pelaksana tugas Dirjen Kominfo menggantikan Prabu Revolusi.
Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih dalam tahap pembenahan.
Kali ini, Molly Prabawaty di angkat menjadi Pelaksana Tugas Di rjen Komunikasi Publik dan Media (Di rjen KPM) oleh Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Di gital (Menkomdigi).
Dengan pernyataan tersebut, Prabu Revolusi yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Dir jen Komunikasi Publik dan Media resmi di gantikan oleh Molly Prabawaty.
Di kutip dari Antara, Kamis, 28 November 2024, Molly menyatakan, “Ya benar, berdasarkan Surat Perintah Pelaksana Tugas Nomor: 2186/M.KOMDIGI/KP.01.06/11/2024 yang di tandatangani oleh Ibu Meutya Hafid selaku Menteri Komunikasi dan Digital pada tanggal 25 November 2024.”
“Saya di angkat menjadi Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Komunikasi dan Media Publik (Dir jen KPM),” lanjutnya.
Langkah ini merupakan bagian dari perubahan kelembagaan yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 2024 yang di tandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto terkait Kementerian Komunikasi dan Digital.
Penunjukan Molly bukan hanya sekadar pergantian pimpinan.
[…] Terbitnya “Understanding AI, an Ethical Guide” mendorong penggunaan AI yang bertanggung&… […]
Komentar ditutup.