Setelah video AI-nya menjadi viral, aktris Black Widow Scarlett Johansson meminta regulasi deepfake.

TERBARU.LINK – Scarlett Johansson, bintang Black Widow, telah mendesak pemerintah AS untuk memberlakukan undang-undang yang membatasi penggunaan kecerdasan buatan. Setelah video deepfake AI-nya menjadi viral daring, ia mengambil tindakan ini.

“Sangat mengkhawatirkan bahwa pemerintah AS tidak berdaya dalam hal membuat undang-undang yang melindungi semua warganya dari bahaya AI,” kata Scarlett Johansson dalam sebuah wawancara dengan People.

Dalam video deepfake tersebut, Scarlett Johansson terlihat bersama para selebriti seperti Jerry Seinfeld, Mila Kunis, Jack Black, Drake, Jake Gyllenhaal, Adam Sandler, dan lainnya mengenakan kaus bertuliskan “Kanye” dengan gambar jari tengah dengan Bintang Daud di tengahnya. Informasi ini diambil dari The Verge, Minggu, 16/2/2025.

BACA JUGA : Nikocado Avocado, seorang YouTuber Mukbang, berhasil menurunkan berat badan hingga 113 kg. Seperti apa pola makannya?

Ye, yang juga dikenal sebagai Kanye West, memiliki riwayat mengunggah pernyataan anti-Semit di X, yang juga di kenal sebagai Twitter.

Di situs webnya, rapper tersebut juga mulai menjual kaus oblong dengan sulaman Swastika di atasnya. Sejak saat itu, gambar tersebut telah di hapus.

Scarlett Johansson melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun beragama Yahudi, ia tidak menoleransi ujaran kebencian atau antisemitisme dalam bentuk apa pun.

Dampak Penyalahgunaan AI di Masa Depan

“Menurut pendapat saya, ancaman yang di timbulkan oleh ujaran kebencian yang di replikasi oleh AI jauh lebih besar. “Kita harus mengungkap penyalahgunaan AI,” kata Johansson.

Perundang-undangan yang membatasi penggunaan AI harus menjadi prioritas utama, sarannya kepada para pembuat undang-undang.

“Masa depan umat manusia secara keseluruhan sangat terpengaruh oleh hal ini,”