TERBARU.LINK – Sering di gunakan sebagai pengganti protein hewani, tahukah Anda kalau itu baik untuk tubuh? .Tahu sudah ada sejak lama di Asia. Di produksi menggunakan kedelai dan air. Saat ini, tahu adalah salah satu jenis makanan nabati yang paling terkenal dan merupakan pengganti sederhana bahan-bahan hewani seperti ayam dan telur.
“Tahu memiliki kandungan protein yang tinggi, menjadikannya pilihan yang bagus dibandingkan dengan protein hewani,” kata Jamie Mok, ahli gizi dan perwakilan publik untuk Foundation of Nourishment and Dietetics.
Menurut American Heart Association, tahu juga mengandung nutrisi dan mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan vitamin A. Makanan nabati ini juga mengandung isoflavon, sejenis estrogen tanaman, kata Mok.
Orang-orang tertentu menghubungkan isoflavon dengan peningkatan kanker tertentu seperti penyakit payudara dan penyakit prostat. Kekhawatiran ini berasal dari hubungan antara peningkatan kadar estrogen dan risiko penyakit yang lebih tinggi.
Hal ini membuat banyak orang memandang tahu sebagai pilihan lain yang solid. Hal inilah yang ingin di sampaikan oleh Mok, dan apakah eksplorasi menunjukkan hal yang persis sama terlepas dari apakah tahu memenuhi syarat sebagai makanan yang baik.
Apakah tahu benar-benar sehat? Jika Anda mempertimbangkan mineral dan nutrisinya saja, tahu adalah pilihan yang tepat untuk dipertimbangkan, kata Mok.
Meskipun demikian, “ada penilaian yang salah mengenai arti kedelai bagi kadar kimianya,” katanya, “dan bahwa makan banyak kedelai dapat menyebabkan beberapa kondisi medis.”
Mok mengatakan bahwa ini tidak benar. Meskipun kedelai mengandung isoflavon, isoflavon ini mirip dengan estrogen manusia, namun jauh lebih rapuh, katanya. Isoflavon juga berbeda dengan estrogen rekayasa yang dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu, katanya.
“Penelitian menunjukkan bahwa bahan sintetis tanaman ini (isoflavon) tidak memihak, atau bahkan memiliki beberapa manfaat medis untuk membantu mengarahkan estrogen dan melindungi terhadap penyakit payudara,” kata Mok.
Setelah melakukan penelitian terhadap 9.514 korban penyakit payudara di Tiongkok dan Amerika Serikat, para ilmuwan menemukan hubungan antara mengonsumsi isoflavon kedelai setelah selesai dan risiko pertumbuhan kembali 25% lebih rendah.
Terlebih lagi, dalam jangka panjang, terdapat berbagai survei mengenai apakah mengonsumsi produk kedelai benar-benar membantu kesehatan jantung. Bagaimanapun, eksplorasi yang terlambat juga mendukung kasus ini.
Sebuah laporan baru-baru ini yang di terbitkan dalam jurnal klinis Course menemukan bahwa di antara 210.000 orang Amerika, orang yang makan tahu setidaknya sekali dalam tujuh hari memiliki kecenderungan 18% lebih kecil untuk terkena penyakit jantung di bandingkan orang yang tidak makan tahu sama sekali.
3 cara dasar menyiapkan tahu:
Karena potensi manfaat tahu secara medis sudah sangat jelas, Anda mungkin perlu mempertimbangkan cara menyiapkannya. Banyak orang dapat hidup tanpa rasa tahu, namun untungnya ada beberapa cara untuk membuat tahu menjadi lebih lezat.
Berikut sebagian cara Mok memasak tahu:
Kedelai bisa menjadi pilihan yang baik dan tepat untuk diingat dalam rutinitas makan Anda, kata Mok. Mengkonsumsi 25 gram protein kedelai setiap hari disarankan untuk manfaat kesehatan jantung.
TERBARU.LINK - Pemanfaatan teknologi hybrid pada kendaraan LCGC (Low Cost Green Car) menjadi ide menarik…
TERBARU.LINK - Pada 21 November 2024, seri Oppo Find X8 akan diperkenalkan secara resmi di…
TERBARU.LINK - Real Madrid, tim di La Liga, telah memutuskan apa yang akan dilakukan dengan…
TERBARU.LINK - Elsa, seorang asisten rumah tangga (ART) asal Indonesia yang bekerja di Singapura, mendadak…
TERBARU.LINK - Salah satu jenis kanker yang berkembang di lapisan dinding lambung adalah kanker lambung.…
TERBARU.LINK - Dalam rangka memperluas usahanya di wilayah Jawa Barat, produk kampas rem Bendix menggandeng…
This website uses cookies.