Pernyataan Toyota Terkait Potensi Indonesia Jadi Hub Produksi Kendaraan Hibrida

1
61
Pernyataan Toyota Terkait Potensi Indonesia Jadi Hub Produksi Kendaraan Hibrida
Pernyataan Toyota Terkait Potensi Indonesia Jadi Hub Produksi Kendaraan Hibrida

TERBARU.LINK – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) membahas potensi Indonesia untuk menjadi hub produksi kendaraan hibrida di kancah internasional. Mereka menegaskan, ada target penjualan yang harus dipenuhi sebelum mencapai titik itu.

Menurut Bob Azam, Vice President dan Director PT TMMIN, pada semester pertama tahun ini, penjualan mobil hibrida di Indonesia baru mencapai 25.000 unit. Dengan demikian, kecil kemungkinan angka tersebut akan mencapai 50.000 unit pada akhir 2024.

Padahal, penjualan harus mencapai 100.000 unit per tahun agar bisa disebut sebagai hub produksi mobil hibrida. Sebanyak 10 persen dari total penjualan mobil roda empat di Indonesia berasal dari angka tersebut.

BACA JUGA : Apple Ungkap Nasib iPhone 16 di Indonesia

Dengan demikian, untuk mencapai angka investasi tersebut, harus di produksi seratus ribu unit per tahun. Jika mencapai 100.000 unit, Indonesia akan menjadi hub produksi. “Karena itu, kita harus bertindak cepat dan konsisten,” kata Bob dalam forum diskusi dengan wartawan di BSD, Tangerang Selatan.

Bob menjelaskan, pabrikan merasa cukup yakin untuk memproduksi mobil hybrid di dalam negeri karena penjualannya yang signifikan. Hal ini karena lokalisasi produk kerap mengacu pada statistik permintaan nasional.

“Kita menjual mobil hybrid kita 50.000 unit (per tahun). Jadi, kita harus mengkaji dan membangun fasilitas yang mampu memproduksi 100.000 unit. Jadi, meskipun kita tumbuh, itu belum cukup untuk melokalisasi dan menciptakan ekosistem,” katanya.

“Lokalisasi hanya di fokuskan pada bagian listrik yang benar-benar elektrik. Tidak seperti model tradisional, seperti baterai, PCU, dan lainnya, yang di lokalisasi,” lanjutnya.

Bob juga secara halus mendesak pemerintah untuk memberikan dana stimulus agar penjualan mobil hybrid di Indonesia melonjak. Mengingat mobil tersebut termasuk golongan mobil ramah lingkungan.

“Kami tetap optimis terhadap peluncuran kendaraan hibrida baru; yang kami butuhkan hanyalah bantuan pemerintah untuk menurunkan harganya,” ungkapnya.

1 KOMENTAR

Komentar ditutup.