TERBARU.LINK – Pemerintah Rencanakan Rp 2 Triliun untuk UMKM Otomotif yang Produksi Suku Cadang EV. Otoritas publik, dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM berencana memberikan modal senilai Rp 2 triliun untuk UMKM mobil. Aset-aset ini di tujukan untuk mendukung produksi suku cadang kendaraan listrik di wilayah tersebut.
Pendeta Koperasi dan UKM Teten Masduki memaklumi, modal UMKM mobil akan bersumber dari Lembaga Pengurus Aset Putar Setuju (LPDB). Dengan adanya subsidi tersebut, UMKM mobil nantinya bisa menyatu dengan pelaku industri kendaraan listrik.
BACA JUGA : Panel PSIS memberikan pencarian arena untuk menggelar laga Focal Java Contra Careful Derby
“Dalam dukungan multi-mitra, kita bisa mengkonsolidasikan produsen komponen UMKM dengan industri dan juga pendukung finansial. Kita juga punya dukungan LPDB sebesar Rp 2 triliun setiap tahunnya. Saya kira cenderung di jadikan kegiatan,” ujarnya di Lapangan Kerja. Dinas Koperasi dan UKM sebagaimana dirinci Bisnis Liputan6. com, Senin (11/3/2024).
Menurutnya, Indonesia mempunyai manfaat sebagai sumber bahan alami seperti nikel pada baterai kendaraan listrik. Ia meyakini hal ini menjadi potensi yang luar biasa dalam mempertemukan UMKM dengan penyandang dana dari luar negeri.
“Kami selama ini membantu untuk menjalankan pekerjaan dengan berkoordinasi dengan Korea. Jadi UMKM yang membuat suku cadang bisa bekerja sama dengan organisasi Korea,” ujarnya.
Teten melihat potensi kontribusi UMKM dalam rantai industri kendaraan listrik sangat besar. Mengingat saat ini banyak produsen asing seperti China, Korea Selatan, dan Jepang yang juga melirik ke Indonesia.
“Mereka harus mulai memproduksi kendaraan listrik roda dua dan empat. Kami sudah memiliki aset yang dapat di setujui oleh banyak pihak,” tambahnya.
Hyundai Jamin Pembuatan Baterai di Karawang Mulai April 2024
Badan Usaha/Badan Penyelenggara Spekulasi (BKPM) menegaskan, produksi baterai kendaraan listrik skala besar di Indonesia akan di lakukan pada April 2024. Pengumpulan baterai kendaraan yang tidak berbahaya bagi ekosistem ini akan di lakukan di Karawang, Jawa Barat.
Staf Luar Biasa Badan Spekulasi/BKPM Tina Talisa menilai, pembuatan baterai kendaraan listrik dalam skala besar ini merupakan bukti nyata adanya strategi hilirisasi.
Hilirisasi merupakan salah satu cara untuk menambah valuasi aset alam Indonesia yang melimpah, salah satunya nikel, kata Tina Talisa, di kutip dari Antara, Senin (11/3/2024).
Sementara itu, produksi baterai kendaraan listrik skala besar di lakukan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Tina juga percaya bahwa energi ini tidak hanya mengukuhkan Indonesia sebagai produsen sel baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, namun juga menegaskan kewajiban pemerintah untuk mendukung proyek perbaikan lingkungan baterai kendaraan listrik masyarakat.
Selain itu, besarnya produksi sel baterai kendaraan listrik akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang memproduksi sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara yang memanfaatkan inovasi terbaru dari LG.
Hal ini juga secara langsung akan berdampak pada para profesional muda Indonesia yang akan dimanfaatkan untuk menjadi tenaga kerja terampil utama di Asia Tenggara, sehingga mereka bisa menggarap perekonomian daerah dengan meninggalkan sekolah pusat.