TERBARU.LINK – Pejabat AS sekali lagi menyelidiki teknologi bantuan pengemudi “Autopilot” Tesla. Kali ini, setelah empat insiden yang melibatkan Tesla, termasuk satu insiden mematikan yang merenggut nyawa seorang pejalan kaki, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menyelidiki sistem tersebut.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja Autopilot Tesla dalam jarak pandang yang terbatas, NHTSA membuka penyelidikan. Alasannya adalah bahwa keempat kejadian tersebut terjadi dalam situasi di mana variabel seperti kabut, debu, atau sinar matahari yang terik mengganggu jarak pandang.
Para ahli dari NHTSA saat ini berusaha memastikan apakah “Autopilot” Tesla mengenali situasi berbahaya dan bereaksi sesuai dengan itu. Sekitar 2,4 juta mobil terkena dampak penyelidikan ini.
BACA JUGA : Mantap! Lewati Rekor Marselino Ferdinan Usai Bikin Gol Bagi Persis Arkhan Kaka Sukses
Teknologi “Full Self-Driving” (FSD) yang lebih canggih, yang di sebut-sebut oleh Tesla, di buat untuk mengatur lalu lintas kota.
Perusahaan tersebut menekankan bahwa pengemudi tetap bertanggung jawab atas mobil mereka dan harus siap mengambil alih setiap saat.
Meskipun Tesla menyebutnya sebagai “Full Self-Driving,” sistem tersebut sebenarnya “di awasi.”
Elon Musk, CEO Tesla, baru-baru ini mengungkapkan niatnya untuk meluncurkan sistem pengiriman bahan bakar otomatis (FSD) di Texas dan California pada tahun 2024.
Meskipun demikian, ada masalah yang di laporkan pelanggan, seperti mesin berbelok ke arah yang salah atau mengabaikan lampu merah.
[…] Otoritas AS Menyelidiki Apakah Kecelakaan Lalu Lintas Dapat Disebabkan oleh Sistem… […]
Komentar ditutup.