TERBARU.LINK – Menurut Dede, sejauh ini fasilitas kesehatannya telah mendokumentasikan sekitar 26 kasus stunting. Ia mengklaim angka ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Dede, angka kasus stunting per tahun pada tahun 2021 dan 2022 berada di angka 80-an.
Pola asuh dan pola makan sangat erat kaitannya dengan masalah kesehatan akibat stunting. Dede Eli Siti Kholisih, bidan berusia 43 tahun di Puskesmas Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bercerita tentang kendala signifikan yang dihadapinya saat menangani stunting di fasilitasnya.
Menurut Dede, hingga saat ini fasilitas kesehatannya telah mencatat sekitar 26 kasus stunting. Ia mengklaim angka tersebut jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Menurut Dede, angka kasus stunting per tahun pada 2021 dan 2022 berada di kisaran 80-an.
Menurut Dede, dirinya harus berhadapan dengan budaya dan kepercayaan masyarakat setempat yang masih kental sehingga menyulitkan. Ia mengatakan, ada sejumlah mitos atau kepercayaan tentang ibu hamil yang jika terus berlanjut dapat membahayakan janin.
Dalam wawancara dengan detikcom pada Kamis, 12 Mei 2024, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Dede mengatakan, “Sosial budaya dan adat istiadat menjadi tantangan yang paling besar karena adat istiadat tersebut sangat memengaruhi gaya hidup, pola makan, dan perilaku masyarakat.”
Ia mengaku, adat yang melarang ibu hamil mengonsumsi ikan tertentu merupakan salah satu adat istiadat yang masih berlaku di masyarakatnya. Mengingat mineral yang dibutuhkan ibu hamil sangat banyak, hal tersebut tentu saja dapat membahayakan ibu hamil.
Menurutnya, terapi komunitas dilakukan secara rutin. Meski demikian, persetujuan sosial bisa saja berbeda dan masyarakat tidak selalu mematuhinya.
BACA JUGA : Pada ajang Pameran GJAW, Mazda mencatatkan transaksi senilai Rp147,2 miliar, yang menjadikannya sebagai model terlaris.
Ibu hamil di larang mengonsumsi ikan tertentu, seperti ikan gabus dan ikan lele panggang, serta makanan terlarang lainnya. Meski mengandung banyak protein, kolagen juga banyak, terutama pada ikan yang harganya murah. Banyak warga di daerah ini yang hanya mencari ikan atau menggunakan jaring, jadi mereka tidak perlu membeli apa pun,” kata Dede.
Dede menambahkan, ia kerap menjumpai orang tua yang kesal setelah mengetahui anaknya mengalami stunting. Menurutnya, keluarga dengan penghasilan menengah ke atas adalah mereka yang benar-benar melakukan penyangkalan ini.
Karena yakin telah memberikan anak-anak mereka makanan berprotein tinggi, orang tua tidak menerima diagnosis tersebut. Namun, Dede menegaskan bahwa pola asuh yang seimbang dan pemenuhan gizi sama pentingnya dalam mencegah stunting seperti mengonsumsi makanan berprotein tinggi.
Dede bersyukur bahwa kesalahpahaman tentang ibu hamil dan tumbuh kembang anak yang dapat meningkatkan risiko stunting mulai memudar. Ia menggarisbawahi perlunya berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat agar setidaknya mereka dapat menerima informasi atau pesan yang di bagikan.
“Hindari menyinggung siapa pun dengan ucapan kita. Karena kejadian di masa lalu ketika kita memberi tahu mereka dan mereka mengatakan sesuatu yang salah, mereka menarik diri daripada menerimanya. “Mereka datang ke puskesmas hanya untuk mempertimbangkan pilihan mereka, namun pada akhirnya memutuskan untuk tidak datang karena merasa di hina,” tegasnya.
[…] BACA JUGA : Mitos di masyarakat tentang pengakuan Bidan Karawang terhadap stunting dan perlunya menangani penola… […]
Komentar ditutup.