Kesehatan

Mengurangi Penggunaan Tembakau di Kalangan Remaja: Langkah Penting dalam Meningkatkan Harapan Hidup

TERBARU.LINK – Pada tahun 2050, jutaan kematian dini dapat di hindari dan harapan hidup akan meningkat, khususnya di kalangan remaja. Pencegahan 1,2 juta kematian akibat kanker paru-paru secara global dapat di capai dengan membesarkan generasi muda yang tidak pernah merokok.

Dua studi berbeda tentang pentingnya mengakhiri penggunaan tembakau untuk meningkatkan kualitas kesehatan di rilis pada hari Kamis, 10 Maret 2024. Indonesia, yang masih mengalami peningkatan penggunaan rokok meskipun konsumsi di seluruh dunia menurun, juga harus memperhatikan kedua laporan ini.

Analisis pertama, yang di dasarkan pada penelitian yang di lakukan oleh Global Burden of Disease, Injuries, and Risk Factors (GBD) Tobacco Forecasting Collaborators.

BACA JUGA : viral Lady Gaga dan Bruno Mars “Die With a Smile” menangkap esensi cinta sejati.

Menurut temuan tersebut, harapan hidup di seluruh dunia di prediksi akan meningkat dari 73,6 tahun pada tahun 2022 menjadi 78,3 tahun pada tahun 2050 berdasarkan saat ini.

Jika merokok terus menurun dari tingkat saat ini menjadi 5 persen pada tahun 2050, hal ini akan menghasilkan satu tahun tambahan harapan hidup untuk pria dan 0,2 tahun untuk wanita.

Dalam skenario di mana merokok tembakau di berantas mulai tahun 2023 dan seterusnya, hal ini dapat menghasilkan tambahan 1,5 tahun harapan hidup untuk pria dan 0,4 tahun untuk wanita pada tahun 2050. Jutaan kematian dini yang dapat di hindari juga akan terjadi dalam kedua skenario tersebut.

Hampir satu dari sepuluh kematian di seluruh dunia pada tahun 2021 akan di sebabkan oleh merokok, yang merupakan faktor risiko utama untuk kematian dan penyakit yang dapat di hindari.

Selama tiga dekade terakhir, tingkat merokok telah menurun secara signifikan, meskipun tingkat penurunannya bervariasi dan melambat di beberapa negara.

Menurut data WHO, persentase orang dewasa di seluruh dunia yang merokok di perkirakan mencapai 1 dari 5 pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan tren konsumsi tembakau terus menurun secara global.

Masih ada tren peningkatan penggunaan tembakau di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja yang semakin banyak menjadi perokok baru.

Penyebab utama kematian dini akibat merokok masih akan berupa kanker, penyakit jantung iskemik, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Secara total, 85 persen tahun kehidupan yang hilang yang seharusnya dapat di cegah di sebabkan oleh penyakit-penyakit ini (YLL).

terbarulink@outlook.com

Recent Posts

Hidup Lagi Capek-capeknya, Pria Asal Jepang Cosplay Jadi Sampah Plastik

TERBARU.LINK - Selalu ada berbagai hal di media sosial. Pengguna media sosial menemukan cara-cara kreatif…

12 jam ago

Waduh! Alumni COVID-19 Diduga Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung dan Stroke

TERBARU.LINK - Menurut sebuah studi terkini, risiko serangan jantung dan stroke meningkat dua kali lipat…

12 jam ago

Jarak Tempuh Hyptec HT: Pelopor Baru Kendaraan Listrik di Luar Kota

TERBARU.LINK - Salah satu keunggulan kendaraan listrik Hyptec HT adalah jarak tempuhnya yang jauh. Klaim…

13 jam ago

Gandeng Kominfo, TikTok Bantah Mitos Jelang Pilkada Serentak 2024

TERBARU.LINK - TikTok merupakan platform media sosial dengan 125 juta pengunjung per bulan yang berperan…

13 jam ago

Manchester United dan Bayern Munich menginginkan bek: Saya minta maaf karena tidak melakukannya lebih awal!

TERBARU.LINK - Alphonso Davies tampaknya tidak akan menandatangani kontrak dengan Manchester United pada tahun 2025.…

13 jam ago

Unik! Pencuri Ini Bersihkan Rumah dan Cuci Pakaian Korbannya Usai Beraksi

TERBARU.LINK - Seorang pria Polandia bernama Wojnilowicz dinyatakan bersalah karena membobol dua rumah di Newport,…

2 hari ago

This website uses cookies.