Kaspersky: Serangan Phishing Berbasis AI Makin Canggih, Pengalaman Tak Lagi Cukup!

1
7
Kaspersky: Serangan Phishing Berbasis AI Makin Canggih, Pengalaman Tak Lagi Cukup!
Kaspersky: Serangan Phishing Berbasis AI Makin Canggih, Pengalaman Tak Lagi Cukup!

TERBARU.LINK – Seiring pesatnya kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI) tak hanya mendatangkan manfaat besar, tetapi juga membuka peluang baru bagi para pelaku kejahatan dunia maya.

Kaspersky baru-baru ini mengungkap bagaimana AI telah mengubah wajah serangan phishing menjadi lebih personal, realistis, dan sulit dideteksi, sehingga siapa pun—bahkan karyawan berpengalaman—berisiko menjadi korban.

Dulu, phishing mengandalkan email massal dengan konten generik. Kini, AI memungkinkan pembuatan email phishing yang sangat personal, meniru gaya komunikasi seseorang berdasarkan data dari media sosial dan sumber publik lainnya.

Misalnya, seorang CFO dapat menerima email palsu yang tampak seperti pesan dari CEO dengan referensi akurat tentang aktivitas perusahaan.

BACA JUGA : Masuk! Barcelona Putuskan Kejar Marcus Rashford

Deepfake: Dimensi Baru dalam Penipuan Digital

Selain email, AI juga menghadirkan ancaman baru melalui teknologi deepfake. Penjahat dunia maya menggunakan suara dan video palsu yang menyerupai eksekutif perusahaan untuk mengelabui karyawan.

Kasus nyata menunjukkan karyawan ditipu agar mentransfer dana jutaan dolar menggunakan video deepfake yang meyakinkan.

Mengakali Sistem Keamanan Tradisional

AI mampu membuat email phishing yang dapat melewati filter keamanan tradisional. Dengan mempelajari pola dari email yang sah, AI menghasilkan pesan yang sulit dibedakan dari komunikasi asli, sehingga serangan menjadi lebih efektif dan berbahaya.

Mengapa Pengalaman Tidak Lagi Berarti Keamanan

Serangan berbasis AI di rancang untuk mengeksploitasi psikologi manusia, seperti menciptakan rasa urgensi atau ketakutan.

Strategi Melawan Phishing Berbasis AI

  1. Pelatihan Keamanan Siber Berkelanjutan: Karyawan perlu di bekali pengetahuan terbaru tentang taktik phishing yang di dukung AI.
  2. Penerapan Teknologi Keamanan Canggih: Gunakan alat keamanan yang dapat mendeteksi anomali dalam email.
  3. Model Zero-Trust: Batasi akses ke data sensitif untuk meminimalkan risiko jika terjadi pelanggaran.Kesimpulan

AI telah menjadi ancaman serius dalam dunia siber. Kombinasi teknologi mutakhir dan pelatihan berkelanjutan adalah kunci untuk melindungi perusahaan dari serangan phishing yang semakin kompleks. Kini saatnya perusahaan memperkuat sistem pertahanan digital mereka sebelum terlambat.

Bagaimana AI Di gunakan dalam Serangan Siber?

Penjahat dunia maya memanfaatkan AI untuk mengotomatisasi dan meningkatkan efektivitas serangan mereka. Berikut beberapa contohnya:

  • Phishing dan Rekayasa Sosial: Dengan AI, peretas dapat menganalisis data karyawan dan membuat pesan phishing sangat personal dan kredibel.
  • Deepfake: Penjahat menggunakan AI untuk membuat video atau audio palsu meniru suara dan rupa eksekutif perusahaan guna menipu korban.
  • Bypass Keamanan Tradisional: Algoritma pembelajaran mesin memungkinkan penjahat siber menguji berbagai serangan untuk melewati perangkat lunak keamanan.Dampak Ancaman Ini bagi Bisnis

Tidak peduli ukuran perusahaan, risiko serangan siber berbasis AI kini meningkat. Dengan skala operasi lebih besar, penjahat dapat menyerang ribuan target sekaligus. Kerusakan akibat serangan ini meliputi:

  • Kerugian finansial besar.
  • Kerusakan reputasi.
  • Hilangnya kepercayaan pelanggan, terutama di sektor seperti keuangan dan kesehatan.

Melindungi Bisnis dari Serangan AI

Bisnis harus lebih proaktif dalam melindungi diri. Pendekatan yang dapat di ambil meliputi:

  1. Menggunakan teknologi keamanan siber berbasis AI.
  2. Melakukan pelatihan keamanan rutin untuk karyawan.
  3. Menerapkan strategi respons insiden yang komprehensif.

Menurut Kaspersky, keamanan siber efektif adalah kombinasi teknologi, edukasi, dan kesiapan.

1 KOMENTAR

Komentar ditutup.