Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan mengklaim bahwa rapor, bukan tunggakan SPP, menjadi penyebab siswa belajar di lapangan.

0
5
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan mengklaim bahwa rapor, bukan tunggakan SPP, menjadi penyebab siswa belajar di lapangan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan mengklaim bahwa rapor, bukan tunggakan SPP, menjadi penyebab siswa belajar di lapangan.

TERBARU.LINK – Pimpinan sebuah sekolah dasar swasta di Jalan STM telah menerima klarifikasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Medan terkait anak-anak yang belajar di lapangan karena menunggak biaya sekolah. Menurut penjelasan tersebut, siswa-siswa tersebut diduga belajar di lapangan karena lalai mengambil rapor, bukan karena menunggak biaya sekolah.

“Pangkal permasalahannya adalah ketidakhadiran orang tua siswa yang mengambil rapor hingga awal semester genap. Kepada detikSumut, Sabtu, 1 November 2025, Benny Sinomba Siregar mengatakan, “Bukan karena kesulitan biaya pendidikan seperti yang di beritakan.” Setelah berunding dengan kepala sekolah tempat siswa tersebut terdaftar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berhasil mengumpulkan informasi tersebut. Kemudian, di laporkan bahwa siswa tersebut di disiplinkan oleh wali kelas karena belajar di lantai. Ia menjelaskan, “Wali kelas kemudian menghukum anak-anak tersebut dengan menyuruh mereka belajar di lantai karena tidak mengambil rapor.” Orang tua siswa tersebut di sebut-sebut kesal dengan wali kelas tersebut, tetapi memilih untuk tidak melapor ke pihak sekolah setelah mendengar dan melihat anak-anak mereka duduk di lantai. Wali kelas tersebut di duga di disiplinkan oleh pihak yayasan dan pihak sekolah. Ia menyatakan, “Pihak yayasan dan pengurus telah meminta keterangan dari wali kelas terkait kejadian tersebut dan telah memberikan pembinaan kepada wali kelas yang mendisiplinkan anak tersebut.” Klarifikasi ini di lakukan kemarin oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan. Tim yang di bentuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan hari ini melakukan pemeriksaan.

Seperti di beritakan sebelumnya, dalam sebuah video terlihat wali kelas sedang menyuruh seorang murid SD swasta di Jalan STM Kota Medan belajar di lantai. Akibat terlambat membayar uang sekolah selama tiga bulan, anak kelas 4 SD itu terpaksa belajar di lantai.

BACA JUGA : Ilmuwan Memprediksi Tahun 2024 Akan Menjadi Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat

Dalam rekaman yang di tayangkan pada Jumat, 1 Oktober 2018, tampak murid SD tersebut duduk di lantai kelas. Wali kelas yang saat itu berada di dalam kelas itu kemudian di mintai keterangan oleh perekam video yang kemudian mengaku sebagai orang tua murid tersebut.

Menurut Kamelia (38), orang tua murid tersebut, kejadian yang terekam dalam video itu terjadi pada Rabu, 1 Agustus 2018. Rupanya, anaknya sudah tiga hari duduk di lantai.

Kepada detikSumut, Jumat (10/1), Kamelia mengatakan, “Dia masuk sekolah pada Rabu, 6 Januari. Jadi sekitar 3 hari dia duduk di lantai tanpa sepengetahuan saya.” Saat meneliti, Kamelia juga menjelaskan bagaimana dia menemukan balitanya duduk di lantai. Menurut Kamelia, wali kelas menetapkan aturan yang melarang siswa mengikuti pelajaran dan belajar jika mereka belum mendapatkan rapor.

Dia menjelaskan, “Jadi begini skenarionya, saya belum membayar biaya sekolah awal .Tetapi wali kelas membuat aturan bahwa siswa boleh mengikuti pelajaran asalkan rapornya sudah di dapatkan.